Minggu, 13 Juni 2010
LINGKUNGAN DAN MEDIA MASSA
Pertemuan 8
LINGKUNGAN DAN MEDIA MASSA
Kesadaran masyarakat meningkat dengan cukup cepat tapi banyak yang terbatas pada slogan saja. Contoh-contoh slogan: Let’s go green, mari menanam pohon, belanja pakai tas sendiri, produk ini ramah lingkungan. Tidak ada yang salah dengan slogan, tapi kalau hanya berhenti di sana, tidak akan ada perubahan mendasar pada lingkungan, yang saat ini sudah disepakati dunia, sudah rusak dan sedang bereaksi yang berdampak kurang baik pada manusia. Isu lingkungan yang sungguh penting dan menyangkut hidup semua umat manusia, jauh lebih kompleks dari pada slogan-slogannya. Isu saat ini berkisar di isu pemanasan global atau perubahan iklim. Apa sih perubahan iklim? Apa yang sudah disepakati dunia yang menjadi penyebabnya? Temperatur dunia memanas setiap tahunnya, menyebabkan perubahan cuaca di beberapa tempat di dunia. Intinya seluruh dunia mengalami perubahan pada pola cuaca. Musim dan cuaca tak lagi bisa diramalkan dengan pola sebelumnya.
Isu Lingkungan Abad Ini: Mencari energi yang sungguh-sungguh ramah lingkungan (angin, matahari, geothermal), Menjaga hutan yang masih ada. Tiga negara dengan hutan terbesar: Brazil, Republik Congo dan Indonesia, Mengurangi polusi udara dan air, yang dipercaya bisa melepas emisi seperti CO2 dan metan ke udara, Mengurangi sampah yang juga mengeluarkan emisi, Menghemat air sebab air akan menjadi komoditi yang langka saat cuaca ekstrem menimpa manusia, Menghemat energi untuk mengurangi emisi dari fossil fuel, Mengubah gaya hidup dari yang boros menjadi yang lebih ramah lingkungan. Misalnya mengurangi daging karena peternakan intensif juga mengeluarkan emisi.
Selain itu, kita juga mengenal istilah Greenwashing, Saking ngetopnya isu lingkungan di dunia, banyak pihak memanfaatkannya untuk memperbesar keuntungan. Banyak produk dan perusahaan mengklaim bahwa praktiknya ramah lingkungan, bahwa produknya “green” (dan menjualnya lebih mahal pada konsumen yang ingin ramah lingkungan), tapi ketika dipelajari, semua bohong belaka.
Peran media untuk lingkungan
Media massa dan personilnya (wartawan, PR, praktisi iklan) semua bertanggung jawab untuk menyebar informasi yang jujur dan benar mengenai lingkungan, sebab ini menyangkut nasib dunia, nasib orang banyak. Pada praktiknya, wartawan adalah orang terdepan yang musti paling kritis di tengah situasi yang dimanfaatkan banyak orang. Dia juga harus menjadi yang pertama membela kebenaran. Nanti iklan dan PR biar mengikuti di belakang. Contoh situasi di mana wartawan (dan yang lain juga kalau mau) harus kritis: Kegiatan menanam pohon, Produk-produk mengaku ‘Go Green, Acara-acara yang mengaku untuk lingkungan tapi ternyata sponsornya sedang ramai dibicarakan merusak hutan primer di Indonesia.
Posting by: Jesica Pricilia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Minggu, 13 Juni 2010
LINGKUNGAN DAN MEDIA MASSA
Pertemuan 8
LINGKUNGAN DAN MEDIA MASSA
Kesadaran masyarakat meningkat dengan cukup cepat tapi banyak yang terbatas pada slogan saja. Contoh-contoh slogan: Let’s go green, mari menanam pohon, belanja pakai tas sendiri, produk ini ramah lingkungan. Tidak ada yang salah dengan slogan, tapi kalau hanya berhenti di sana, tidak akan ada perubahan mendasar pada lingkungan, yang saat ini sudah disepakati dunia, sudah rusak dan sedang bereaksi yang berdampak kurang baik pada manusia. Isu lingkungan yang sungguh penting dan menyangkut hidup semua umat manusia, jauh lebih kompleks dari pada slogan-slogannya. Isu saat ini berkisar di isu pemanasan global atau perubahan iklim. Apa sih perubahan iklim? Apa yang sudah disepakati dunia yang menjadi penyebabnya? Temperatur dunia memanas setiap tahunnya, menyebabkan perubahan cuaca di beberapa tempat di dunia. Intinya seluruh dunia mengalami perubahan pada pola cuaca. Musim dan cuaca tak lagi bisa diramalkan dengan pola sebelumnya.
Isu Lingkungan Abad Ini: Mencari energi yang sungguh-sungguh ramah lingkungan (angin, matahari, geothermal), Menjaga hutan yang masih ada. Tiga negara dengan hutan terbesar: Brazil, Republik Congo dan Indonesia, Mengurangi polusi udara dan air, yang dipercaya bisa melepas emisi seperti CO2 dan metan ke udara, Mengurangi sampah yang juga mengeluarkan emisi, Menghemat air sebab air akan menjadi komoditi yang langka saat cuaca ekstrem menimpa manusia, Menghemat energi untuk mengurangi emisi dari fossil fuel, Mengubah gaya hidup dari yang boros menjadi yang lebih ramah lingkungan. Misalnya mengurangi daging karena peternakan intensif juga mengeluarkan emisi.
Selain itu, kita juga mengenal istilah Greenwashing, Saking ngetopnya isu lingkungan di dunia, banyak pihak memanfaatkannya untuk memperbesar keuntungan. Banyak produk dan perusahaan mengklaim bahwa praktiknya ramah lingkungan, bahwa produknya “green” (dan menjualnya lebih mahal pada konsumen yang ingin ramah lingkungan), tapi ketika dipelajari, semua bohong belaka.
Peran media untuk lingkungan
Media massa dan personilnya (wartawan, PR, praktisi iklan) semua bertanggung jawab untuk menyebar informasi yang jujur dan benar mengenai lingkungan, sebab ini menyangkut nasib dunia, nasib orang banyak. Pada praktiknya, wartawan adalah orang terdepan yang musti paling kritis di tengah situasi yang dimanfaatkan banyak orang. Dia juga harus menjadi yang pertama membela kebenaran. Nanti iklan dan PR biar mengikuti di belakang. Contoh situasi di mana wartawan (dan yang lain juga kalau mau) harus kritis: Kegiatan menanam pohon, Produk-produk mengaku ‘Go Green, Acara-acara yang mengaku untuk lingkungan tapi ternyata sponsornya sedang ramai dibicarakan merusak hutan primer di Indonesia.
Posting by: Jesica Pricilia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "LINGKUNGAN DAN MEDIA MASSA"
Posting Komentar