Halaman

K A P I T A S E L E K T A

Senin, 14 Juni 2010

Symbol dan arsitektur

Diposting oleh kapitaselekta_fikomuntar di 08.57 0 komentar
TUGAS INDIVIDU........ Simbol Simbol merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan sesuatu yang telah berlangsung disemua kebudayaan sepanjang waktu mencerminkan intelektualitas, emosi dan spririt manusia . memungkinkan terjadinya sebagian besar hubungan komunikasi manusia dalam bentuk tertulis maupun verbal, gambar ataupun isyarat yang merupakan bahasa universal lintas budaya dan zaman. Arsitektur Arsitek merupakan seni dan ilmu merancang bangunan dan struktur fisik lainnya. Arsitek dalam arti yang lebih luas meliputi semua kegiatan desain : • dari level mikro (desain bangunan atau bangun-bangunan, kompleks bangunan, desain furnitur) • ke tingkat makro (desain perkotaan: kawasan, bagian kota, arsitektur lansekap) Saat ini, arsitektur dapat merujuk kepada aktivitas merancang sistem apapun dan sering digunakan dalam dunia TI. Karya arsitektur sering dianggap sebagai : • karya seni • simbol politik dan budaya Sejarah peradaban manusia sering diidentikkan dengan karya arsitektur yang masih ada sebagai bagian perjalanan peradaban manusia itu sendiri . Karya arsitektur sebagai simbol • kekuasaan (Palace of Versailles ) Versailles resmi menjadi pusat pemerintahan pada tanggal 6 May 1682 • politik • kebangkitan/kejayaan kebangsaan (Brandenburger Tor, Berlin) • ekonomi • demokrasi (National Mall, Washington DC Reichstag (Bundestag), Berlin Bunderan HI, Jakarta) • kemajuan teknologi • sustainability approach (Renzo Piano) Nama : Aola Mutia NIM : 915072007 Kelas : B Dosen : Edward Cahyadi

Minggu, 13 Juni 2010

Ada apa dengan GENDER ?

Diposting oleh kapitaselekta_fikomuntar di 11.33 0 komentar
TUGAS INDIVIDU.... Istilah Gender pertama kali diperkenalkan oleh Robert Stoller (1968) untuk memisahkan pencirian manusia yang didasarkan pada pendefinisian yang bersifat sosial budaya dengan ciri-ciri fisik biologis . Gender adalah perbedaan peran, fungsi, tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang hasil konstruksi budaya, tergantung tempat dan dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai perkembangan budaya masyarakat (zaman). Gender bukanlah kodrat ataupun ketentuan Tuhan. Oleh karena itu gender berkaitan dengan proses keyakinan bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya ditempat mereka berada. Manusia dilahirkan sebagai laki-laki dan perempuan (seks). Manusia belajar bagaimana berperilaku sebagai anak laki-laki dan perempuan, serta laki-laki dan perempuan dewasa (gender). Perbedaan antara sex dengan gender adalah SEX • Ciptaan Tuhan • Bersifat kodrat • Tidak dapat berubah • Tidak dapat ditukar • Berlaku sepanjang zaman & di mana saja Tuhan memberi kodrat pada perempuan menstruasi, hamil, melahirkan, menyusui. Kodrat tidak dapat dipertukarkan, laki-laki hanya memproduksi sperma. Kodrat berlaku sepanjang masa, dimana saja, pada warna kulit apa saja. GENDER “Buatan” manusia • Tidak bersifat kodrat • Dapat berubah • Dapat ditukar • Tergantung waktu dan budaya setempat Perempuan tinggal di rumah, mengurus anak bukan kodrat tetapi peran yang dapat dirobah, dipertukarkan, dan juga dapat dilakukan laki-laki. Peran berlaku tergantung waktu, tempat, dan kultur masyarakat. Pembedaan PERAN dalam GENDER PEREMPUAN LAKI-LAKI Sifat Feminine Maskulin Fungsi Reproduksi Produksi Ruang lingkup Domestic Public Tanggung jawab Nafkah tambahan Nafkah utama Akibat pembedaan peran gender maka terjadilah: Bias gender, yaitu Suatu pandangan yang membedakan peran, kedudukan serta tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan pembangunan . ada 5 hal yang dapat membedakan gender secara signifikan, yaitu: Marjinalisasi : peminggiran ekonomi perempuan (pemiskinan). Subordinasi : perempuan diposisikan lebih rendah dari laki-laki. Beban Ganda : perempuan mempunyai beban lebih berat dari pada laki-laki. Stereotipi : perempuan dilabeli dengan label tertentu. Double Burden : jam kerja 24 jam dari terbit matahari sampai tenggelamnya mata suami Kekerasan : perlakuan tidak menyenangkan, pelecehan, dianiaya, diperkosa, diperdagangkan dll. KETIDAKADILAN & KETIDAKSETARAAN GENDER Pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan, siapa yang mengerjakan apa dalam rumah tangga dan di masyarakat. Kita akan menemukan perempuan selalu kebagian lebih banyak tugas dari pada laki-laki. Hal ini menunjukkan ketidak adilan gender. Pembagian peran dan tanggungawab bukanlah suatu hal yang buruk, tetapi akan lebih bermanfaat jika peran dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan dibagi secara proporsional. Inilah yang disebut dengan keadilan gender. KEADILAN & KESETARAAN GENDER Tidak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan dalam mendapatkan kesempatan, maka terjadilah kesetaraan gender Dalam menjalankan peran dan tanggungjawab, dalam mendapatkan kesempatan pendidikan, akses perempuan lebih rendah terutama untuk kesempatan pendidikan yang lebih tinggi. Inilah yang disebut ketidaksetaraan gender. analisa berdasarkan perkuliahan "Perbedaan Gender, Henny Wirawan." Jessica Pricilia / 915070170 Kapita selekta Kelas B

DASAR-DASAR MENJADI SEORANG PR ATAU WARTAWAN YANG BAIK

Diposting oleh kapitaselekta_fikomuntar di 11.23 0 komentar
Tugas Individu..... Pada tugas kapsel ini saya ingin menjelaskan dasar-dasar dalam menjadi seorang PR naupun wartawan. Saya akan menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan hal tersebut. Menurut saya, akhir-akhir ini PR maupun Wartawan sangat berperan penting bagi setiap perusahaan. Hanya perbedaannya adalah seorang PR sangat berperan dalam menjaga nama baik perusahaan. Sedangkan wartawan adalah sekelompok orang yang sangat dibutuhkan media TV dalam meenyampaikan berita yang aktual. Tanpa wartawan maka perusahaan media TV tidak dapat menjadi perusahaan media yang dibutuhkan oleh masyarakat baik dalam maupun luar. Dasar-dasar dari masing-masing PR dan wartawan adalah sebagai berikut. Seorang PR harus bisa memperkenalkan kerberadaan perusahaan, mengkomunikasikan kemajuan perusahaan, menginformasikan mengenai berbagai hal, dan menjelaskan duduk perkara dari persoalan yang muncul dari berbagai kepentingan perusahaan. Selain itu Wartawan harus bisa menyiarkan berita, menjelaskan sebuah perkara persoalan, dapat memberikan pemahaman kepada pembaca agar dapat diambil manfaatnya. Wartawan juga harus mengetahui cara kerja yaitu wartawan harus bekerja secara independen dan nonpartien, wartawan harus memiliki pengertian dasar, wartawan harus bekerja atas kaidah jurnalistik, wartawan harus bekerja secara berkelompok walaupun ia bekerja sebagi individu karena wartawan bekerja dalam organisasi, wartawan juga harus ada editorial policy. Dengan demikian tugas ini saya buat, semoga tugas yang saya buat ini dapat dimengerti oleh mahasiswa/mahasiswi Fikom. Saya juga ingin menjelaskan kepada mahasiswa/mahasiswi Fikom bahwa menjadi seorang PR ataupun wartawan tidaklah mudah karena manjadi seorang PR ataupun wartawan harus mengetahui tugasnya masing-masing. Saya harap para mahasiswa/mahasiswi Fikom setelah membaca tugas ini dapat mengerti apa saja tugas-tugas yang harus mereka jalankan

KOMUNIKASI POLITIK dan PEMBANGUNAN

Diposting oleh kapitaselekta_fikomuntar di 11.08 0 komentar
Pertemuan 1. KOMUNIKASI POLITIK dan PEMBANGUNAN Nimmo, (1993:8) komunikasi politik adalah komunikasi yang mengacu pada kegiatan politik • Pembicaraan politik ialah pembicaraan yang mengandung bobot politik termasuk dalam komunikasi politik. Ketika komunikasi berada dalam masyarakat, biasanya selalu berkait dalam komunikasi politik Krans & Davis (1976:7) komunikasi politik merupakan poses komunikasi massa . termasuk KAP dan elemen-elemen di dalamnya yang mempunyai dampak terhadap prilaku politik. • Dengan pandangan oleh pengusaha, dapat juga berhubungan dengan hal-hal politik, walaupun pengusaha tersebut tidak langsung berhubungan dengan hal-hal politik tersebut (hanya berupa pandangan) • Di Negara berkembang, bisnis dan politik tidaklah terlepas • Kapitalisme semu adalah ingin mendapatkan keuntungan dengan cara-cara berhubungan dengan pilar-pilar Negara. Rush & Althoff (1997:225)komunikas politik merupakan transmisi informasi yang secara politis dari 1 bagian system politik kepada sistem politik yang lain, dan antara sosial dan sistem politik merupakan unsur dinamis dari suatu sistem politik.  Contoh: pada saat partai republika menang, sanag ke kanan (kapitalisme individu) dan lebih memihak banking (orang-orang kaya), sedangkan partai demokrat tidak begitu, lebih kea rah WASP (konteks yang lebih kea rah kiri, democrat =>lebih memihak kepada pekerja (keanekaragaman))  Contoh 2: Indonesia, pada saat pemimpinnya berganti=ganti setiap termiologitersebut berbeda-beda dan membentuk suetu kelompok yang kuat ( Habibie, Soeharto, Megawati, dll) 5 komponen komunikasi politik:  Komunikator politik  Pesan politik  Media komunikasi politik (industry TV, radio, poster, dll)  Khalayak komunikasi politik  Dampak komunikasi dalam politik, yatu konskuensi dari sosial politik Dari ke lima komponen tersebut yang paling berperan di era maju seperti ini adalah media pembangunan/ media komunikasi politik karena meskipun memiliki substansi yang lebih politis, tetapi biasanya tidak bisa dilepaskan dari unsur modernisasi. Rustow (1960:7) menyatakan bahwa pembangunan adalah sesuatu yang terus maju dari suatu tahap yang primitive ke tahap yang lebih maju. Dalam upaya pembaharuan, McQuail (1987:97) prinsipnya menyatakan media paling baik digunakan secara terencana untuk menimbulkan perubahan dengan menerapkan dalam program pembangunan berskala besar. Posting by: Jessica Pricilia Dosen: Eko Harry Susanto

PSIKOLOGI MASSA

Diposting oleh kapitaselekta_fikomuntar di 10.59 0 komentar
Pertemuan 2. PSIKOLOGI MASSA kita cenderung merasa nyaman melakukan segala sesuatu bersama-sama. kawanan burung kawanan binatang, sebuah kawanan ikan etc mereka semua tampaknya mengikuti seorang pemimpin. psikologi massa tidak lain hanyalah perilaku kelompok, di mana oleh massa merasa nyaman melakukan sesuatu hanya karena mereka mampu mengambil kenyamanan dari kenyataan bahwa ada banyak orang lain seperti diri mereka melakukan hal yang sama. Cara untuk keuntungan dari fenomena ini adalah untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan pendidikan kita dan sebagian besar budaya kita dan itu adalah untuk melawan kawanan mentalitas dan mencoba untuk menjadi pemimpin. Dalam setiap keramaian, atau perilaku kelompok situasi, orang-orang yang memimpin adalah orang-orang yang menarik semua manfaat, sementara orang-orang yang mengikuti secara membuta adalah orang-orang yang mengambil semua risiko. Crowd psikologi adalah cabang dari psikologi sosial. Orang biasa biasanya dapat langsung memperoleh kekuasaan dengan bertindak secara kolektif. Secara historis, karena kelompok-kelompok besar orang telah mampu membawa dramatis dan tiba-tiba perubahan sosial dengan cara yang didirikan bypasses proses, mereka juga menimbulkan kontroversi. Ilmuwan sosial telah mengembangkan beberapa teori yang berbeda untuk menjelaskan psikologi kerumunan, dan cara-cara di mana psikologi kerumunan berbeda jauh dari psikologi individu-individu di dalamnya. Carl Jung, Gustave Le Bon, Wilfred Trotter, Gabriel Tarde, Sigmund Freud dan Elias Canetti. Teori Klasik Sigmund Freud: orang-orang yang berada dalam kerumunan orang bertindak berbeda terhadap orang-orang dari orang-orang yang berpikir secara individual. Pikiran kelompok akan bergabung untuk membentuk sebuah cara berpikir. Setiap anggota antusiasme akan meningkat sebagai hasilnya, dan satu menjadi kurang menyadari hakikat tindakan seseorang. Le Bon: keramaian asuh anonimitas dan kadang-kadang menimbulkan emosi telah menjadi sesuatu yang klise. Clark McPhail: "the madding kerumunan" tidak mengambil hidup sendiri, terlepas dari pikiran dan niat anggota. Norris Johnson: (setelah menyelidiki panik di sebuah konser Siapa 1979) kerumunan itu terdiri dari banyak kelompok-kelompok kecil orang kebanyakan berusaha membantu satu sama lain. Pada akhirnya, para pemimpin itu sendiri mengidentifikasi diri pada ide. Theodor Adorno: mengkritik kepercayaan dalam sebuah spontanitas massa, massa adalah produk buatan "administrated" kehidupan modern. "Ketika pemimpin menjadi sadar psikologi massa dan membawanya ke dalam tangan mereka sendiri, ia tidak lagi ada dalam arti tertentu ... Sama seperti sedikit sebagai orang percaya di kedalaman hati mereka bahwa orang-orang Yahudi adalah iblis, apakah mereka benar-benar percaya pada pemimpin mereka. Mereka tidak benar-benar mengidentifikasi diri dengan dia namun bertindak identifikasi ini, melakukan antusiasme mereka sendiri, dan dengan demikian berpartisipasi dalam kinerja pemimpin mereka ... Ini mungkin adalah fictitiousness ini kecurigaan mereka sendiri "psikologi kelompok" yang membuat fasis orang banyak begitu kejam dan tak bisa didekati. Jika mereka akan berhenti untuk alasan untuk kedua, seluruh kinerja akan pergi ke keping, dan mereka akan pergi untuk panik. "[2] Edward Bernays (1891 - 1995), keponakan dari psikoanalis Sigmund Freud, dianggap sebagai ayah dari bidang PR. adalah salah satu pertama yang mencoba memanipulasi opini publik dengan menggunakan psikologi bawah sadar. manipulasi itu diperlukan dalam masyarakat, yang menurutnya tidak rasional dan berbahaya. Teori Penularan Dilindungi oleh kerahasiaan orang banyak, orang-orang meninggalkan tanggung jawab pribadi dan menyerah kepada emosi menular dari kerumunan. Sebuah kerumunan dengan demikian mengandaikan kehidupan sendiri, mengaduk-aduk emosi dan membuat orang-orang ke irasional, mungkin kekerasan, tindakan. mengerahkan massa pengaruh hipnosis anggota mereka banyak menyebabkan orang untuk bertindak dengan cara tertentu Teori Konvergensi Teori konvergensi menyatakan bahwa perilaku kerumunan bukan merupakan produk dari orang itu sendiri, tetapi dibawa ke kerumunan oleh individu-individu tertentu. Misalnya, populasi imigran menjadi umum di wilayah homogen sebelumnya, dan anggota masyarakat yang ada (rupanya secara spontan) bersatu untuk mengancam mereka yang berusaha untuk pindah ke lingkungan mereka orang yang ingin bertindak dalam cara tertentu datang bersama untuk membentuk massa. orang-orang dengan atribut serupa menemukan lainnya seperti hati orang dengan siapa mereka dapat melepaskan kecenderungan yang mendasari. Orang-orang kadang-kadang melakukan hal-hal di tengah orang banyak bahwa mereka tidak akan memiliki keberanian untuk melakukan sendiri karena orang banyak dapat menyebar tanggung jawab. Massa, di samping itu, dapat meningkatkan sentimen hanya dengan menciptakan massa kritis orang yang berpikiran sama. Emergent Norm Theory Ralph Turner dan Lewis Killian: banyak mulai sebagai jajahan terdiri dari orang-orang dengan kepentingan dan motif campuran. Terutama dalam kasus orang banyak kurang stabil-ekspresif, bertindak dan protes massa-norma kabur dan mungkin berubah, seperti ketika seseorang memutuskan untuk memecahkan kaca jendela toko dan lain-lain bergabung dan mulai menjarah barang dagangan. orang di keramaian membuat peraturan mereka sendiri ketika mereka pergi bersama. orang dalam kerumunan mengambil peran yang berbeda: beberapa langkah maju sebagai pemimpin, orang lain menjadi pengikut, para pengamat tidak aktif, atau bahkan lawan. Perilaku kolektif mungkin juga dapat didefinisikan sebagai tindakan yang tidak sesuai (di mana para aktor mengikuti norma-norma yang berlaku) atau menyimpang (di mana orang-orang pelaku melanggar norma-norma). terjadi ketika norma-norma yang absen atau tidak jelas, atau ketika mereka bertentangan satu sama lain. Empat bentuk perilaku kolektif Kerumunan Gustave Lebon: The Crowd: A Study Populer Mind (1896), irasional reversi hewan emosi. Robert Park dan Herbert Blumer setuju dengan spekulasi dan lain Lebon: orang banyak memang emosional. kerumunan mampu emosi, tidak hanya yang negatif kemarahan dan ketakutan. Neil Smelser, John Lofland, dan lain-lain telah mengusulkan tiga sesuai bentuk kerumunan: - kepanikan (sebuah ekspresi ketakutan), - kegemaran (ekspresi kegembiraan), dan - bermusuhan ledakan (ekspresi kemarahan). Publik Taman membedakan orang-orang, yang mengekspresikan emosi yang umum, dari publik, yang membahas satu masalah. Sebuah masyarakat tidak sama dengan semua anggota masyarakat. Publik terwujud ketika diskusi masalah dimulai, dan berhenti menjadi saat mencapai keputusan di atasnya. Penggunaan sampel survei, yang konon mengukur opini publik, sekarang hampir merupakan disiplin akademik dalam dirinya sendiri. Massa tidak didefinisikan oleh suatu bentuk interaksi melainkan oleh usaha orang-orang yang menggunakan media massa untuk mengatasi penonton. Yang pertama adalah media massa cetak. Setelah bertahun-tahun, media massa lainnya diciptakan, dan tingkat penemuan telah dipercepat selama bertahun-tahun. Dampak pada masyarakat massa telah menjadi lebih besar dan lebih besar, sehingga dalam waktu kita massa memiliki dampak sosial yang luar biasa. Studi komunikasi massa, seperti polling opini publik, telah hampir menjadi bidang akademis. Media massa berusaha untuk membujuk pelaku untuk memilih di antara serangkaian pilihan yang ditawarkan - merek kulkas, komputer, dan deodoran, misalnya. Sama seperti tindakan publik dengan memecahkan suatu masalah, tindakan massa ketika para anggotanya memilih di antara pilihan yang ditawarkan. Gerakan Sosial Blumer gerakan sosial yang aktif seperti Revolusi Perancis mencoba untuk mengubah masyarakat ekspresif gerakan sosial seperti Alcoholics Anonymous mencoba mengubah anggotanya sendiri. kurang cairan daripada bentuk-bentuk lain, dan tidak berubah sesering bentuk lain lakukan. mungkin mulai sebagai perilaku kolektif tapi seiring waktu menjadi mapan sebagai lembaga sosial. Posting by: Jessica Pricilia Dosen: Henny Wirawan

Perbedaan Gender

Diposting oleh kapitaselekta_fikomuntar di 10.54 0 komentar
Pertemuan 3 Perbedaan Gender Gender tidak hanya bicara mengenai aspek biologis saja, tetapi juga dari konsekuensi aspek seseorang. Gender dengan seks tidaklah sama. Seks labih mengarah kepada laki-laki dan Perempuan, sedangkan gender adalah apakah seseorang termasuk feminim atau maskulin. Dia adalah perempuan jika dia memiliki payudara, jika dia mngalami menstruasi, jika dia bisa melahirkan, memiliki vagina,dsb. Sedangkan dia adalah perempuan jika mempunyai janggut, kumis, jakun, dsb. Contoh tersebut adalah contoh yang menyebutkan bagaimana seseorang ditempatkan dalam masyarakat berdasarkan seks. Tetapi untuk gender, seseorang dinilai feminim atau maskulin dalam masyarakat bukan karena jenis kelaminnya, melainkan karena caranya bersikap dalam bersosialisasi. Bisa saja seorang wanita yang hakikatnya bersikap feminim tetapi malah bersikap sangat maskulin. Dan begitu juga sebaliknya, seorang pria yang hakikatnya bersikap sangat maskulin tetepi malah bersikap sangat feminim. Perbedaan yang paling mendasar antara feminim dengan maskulin adalah, seorang feminim meskipun dia adalah pria, ketika menghadapi masalah dia akan merasa panik, takut, cemas, dll dan tidak menutup kemungkinan untuk melampiaskannya dengan cara menangis. Sedangkan seorang maskulin ketika menghadapi masalah cenderung memilih untuk menenangkan diri dan berpikir bagaimana baiknya menghadapi masalah ini. Oleh karena terdapat perbedaan yang mencolok antara feminim dan maskulin, maka ketika melakukan komunikasi kita harus berhati-hati. Misalnya, sepasang kekasih yang masing-masing mewakili gender feminim dan maskulin. Ketika si wanita (feminim) sedang curhat kepada si pria (maskulin), si maskulin sebenarnya mendengarkan curahat hati si feminim, namun karena dia adalah seorang maskulin maka ketika mendengarkan curahan hati si feminim, dia akan mendengarkan tanpa berkomentar satu kata pun. Jika kita tidak bisa mengatasi masalah perbedaan gender ini, pasti si feminim akan marah, krena merasa tersinggung curahan hatinya tidak mendapat tanggapan sama sekali. Tetapi jika kita curhat dengan orang feminim juga (bisa wanita atau pria) curhat tersebut akan terasa lebih hidup, karena terjadi timbal balik seperti yang diharapkan si feminim. Bahkan percakapan mereka bisa berkembang ke bahan pembicaraan yang lainnya lagi. Selain itu kita juga mengenal istilah GID yaitu Gender Identity Disorder. Yaitu suatu keadaan dimana seseorang merasa sangat bingung untuk menempatkan dirinya dalam masyarakat. Yang wanita merasa dirinya adalah pria, dan yang pria merasa bahwa dirinya adalah wanita. Sehingga berubahlah mereka menjadi yang mereka inginkan, meskipun sebenarnya mereka bingung menempatkan posisi mereka sebagaimana seharusnya. Posting by: Jessica Pricilia Dosen: Henny Wirawan

Leadership dan Komunikasi

Diposting oleh kapitaselekta_fikomuntar di 10.50 0 komentar
Pertemuan 4 Leadership dan Komunikasi 4 dasar kecerdasan emosi dan kompetensi diri yang baik: Kompetensi diri adalah kemampuan-kemampuan ini menentukan bagaimana kita mengelola diri kita sendiri.  Kesadaran diri o Kesadaran diri emosi yaitu membaca emosi diri sendiri dan mengenali dampaknya. Menggunakan instink untuk menuntun keputusan. o Penilaian diri yang akurat yaitu mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri. o Kepercayaan diri yaitu kepekaan yang sehat mengenai harga diri dan keterbatasan diri.  Pengelolan diri o Kendali diri emosi yaitu mengendaliakn emosi dan dorongan yang meledak-ledak. o Transparansi yaitu menunjukan kejujuran dan integritas , kelayakan untuk dipercya. o Kemampuan menyesuaikan diri yaitu kelenturan dalam beradaptasi dengan perubahan situasi atau dalam mengatasi perubahan. o Pencapaian yaitu dorongan untuk memperbaiki kinerja untuk memenuhi standar prestasi yang ditentukan oleh diri kita sendiri. o Inisiatf yaitu kesiapan untuk bertindak dan menggunakan kesempatan. o Optimism yaitu melihat sisi positif suatu permasalahan. Kompetensi sosial adalah kemampuan ini menetukan bagaimana kita mengelola hubungan.  Kesadaran sosial o Empati yaitu merasakan emosi orang lain o Kesadaran organisasional yaitu mambaca apa yang terjadi (keputusan jaringan kerja dan polotik di bidang organisasi) o Pelayanan yaitu mengenali dan memnuhi kebutuhan klient, pengikut, atau pelanggan.  Pengelolaan relasi o Kepemimpinan yang menginspirasi yaitu membimbing dan memotivasi dengan semangat. o Pengaruh yaitu menguasai berbagai taktik membujuk o Mengembangkan orang lain yaitu menunjamg kemampuan orang lain dengan umpan balik dan bimbingan. o Katalis perubahan yaitu memprakasai, mengelola, dan memimpin di arah yang baru. o Pengelolaan konflik yaitu menyelesaikan pertengkaran. o Membangun ikatan yaitu menumbuhkan dan memelihara jaringan relasi. o Kerja kelompok dan kolaborasi yaitu kerjasama dan pembangunan kelompok. Gaya kepemimpinan (membangun resonansi) • Visioner yaitu o Bagaimana gaya ini membangun resonansi (menggerakan orang-orang ke arah impian bersama). o Dampak terhadap iklim emosi yang positif o Kapan penggunaan yang tepat yaitu ketika perubahan membutuhkan visi baru atau ketika dibutuhkan dengan jelas. • Pembimbing o Bagaimana gaya ini membangun resonansi (menghubungkan apa yang diinginkan seseorang dengan organisasinya) o Dampak terhadap iklim emosi yang positif o Kapan penggunaan yang tepat yaitu ketika membantu karyawan memperbaiki kinerja dengan membangun kemampuan jangka panjang. Neurologi otak • Fungsi otak o Otak kanan (emosi)  Pemikiran holistik  Intuisi  Kreatifitas  Seni dan music o Otak kiri ( Intelligent)  Pemikiran analistik  Logika  Bahasa  Sains dan matematika. posting by: Jessica Pricilia dosen: Parino

Senin, 14 Juni 2010

Symbol dan arsitektur

TUGAS INDIVIDU........ Simbol Simbol merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan sesuatu yang telah berlangsung disemua kebudayaan sepanjang waktu mencerminkan intelektualitas, emosi dan spririt manusia . memungkinkan terjadinya sebagian besar hubungan komunikasi manusia dalam bentuk tertulis maupun verbal, gambar ataupun isyarat yang merupakan bahasa universal lintas budaya dan zaman. Arsitektur Arsitek merupakan seni dan ilmu merancang bangunan dan struktur fisik lainnya. Arsitek dalam arti yang lebih luas meliputi semua kegiatan desain : • dari level mikro (desain bangunan atau bangun-bangunan, kompleks bangunan, desain furnitur) • ke tingkat makro (desain perkotaan: kawasan, bagian kota, arsitektur lansekap) Saat ini, arsitektur dapat merujuk kepada aktivitas merancang sistem apapun dan sering digunakan dalam dunia TI. Karya arsitektur sering dianggap sebagai : • karya seni • simbol politik dan budaya Sejarah peradaban manusia sering diidentikkan dengan karya arsitektur yang masih ada sebagai bagian perjalanan peradaban manusia itu sendiri . Karya arsitektur sebagai simbol • kekuasaan (Palace of Versailles ) Versailles resmi menjadi pusat pemerintahan pada tanggal 6 May 1682 • politik • kebangkitan/kejayaan kebangsaan (Brandenburger Tor, Berlin) • ekonomi • demokrasi (National Mall, Washington DC Reichstag (Bundestag), Berlin Bunderan HI, Jakarta) • kemajuan teknologi • sustainability approach (Renzo Piano) Nama : Aola Mutia NIM : 915072007 Kelas : B Dosen : Edward Cahyadi

Minggu, 13 Juni 2010

Ada apa dengan GENDER ?

TUGAS INDIVIDU.... Istilah Gender pertama kali diperkenalkan oleh Robert Stoller (1968) untuk memisahkan pencirian manusia yang didasarkan pada pendefinisian yang bersifat sosial budaya dengan ciri-ciri fisik biologis . Gender adalah perbedaan peran, fungsi, tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang hasil konstruksi budaya, tergantung tempat dan dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai perkembangan budaya masyarakat (zaman). Gender bukanlah kodrat ataupun ketentuan Tuhan. Oleh karena itu gender berkaitan dengan proses keyakinan bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya ditempat mereka berada. Manusia dilahirkan sebagai laki-laki dan perempuan (seks). Manusia belajar bagaimana berperilaku sebagai anak laki-laki dan perempuan, serta laki-laki dan perempuan dewasa (gender). Perbedaan antara sex dengan gender adalah SEX • Ciptaan Tuhan • Bersifat kodrat • Tidak dapat berubah • Tidak dapat ditukar • Berlaku sepanjang zaman & di mana saja Tuhan memberi kodrat pada perempuan menstruasi, hamil, melahirkan, menyusui. Kodrat tidak dapat dipertukarkan, laki-laki hanya memproduksi sperma. Kodrat berlaku sepanjang masa, dimana saja, pada warna kulit apa saja. GENDER “Buatan” manusia • Tidak bersifat kodrat • Dapat berubah • Dapat ditukar • Tergantung waktu dan budaya setempat Perempuan tinggal di rumah, mengurus anak bukan kodrat tetapi peran yang dapat dirobah, dipertukarkan, dan juga dapat dilakukan laki-laki. Peran berlaku tergantung waktu, tempat, dan kultur masyarakat. Pembedaan PERAN dalam GENDER PEREMPUAN LAKI-LAKI Sifat Feminine Maskulin Fungsi Reproduksi Produksi Ruang lingkup Domestic Public Tanggung jawab Nafkah tambahan Nafkah utama Akibat pembedaan peran gender maka terjadilah: Bias gender, yaitu Suatu pandangan yang membedakan peran, kedudukan serta tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan pembangunan . ada 5 hal yang dapat membedakan gender secara signifikan, yaitu: Marjinalisasi : peminggiran ekonomi perempuan (pemiskinan). Subordinasi : perempuan diposisikan lebih rendah dari laki-laki. Beban Ganda : perempuan mempunyai beban lebih berat dari pada laki-laki. Stereotipi : perempuan dilabeli dengan label tertentu. Double Burden : jam kerja 24 jam dari terbit matahari sampai tenggelamnya mata suami Kekerasan : perlakuan tidak menyenangkan, pelecehan, dianiaya, diperkosa, diperdagangkan dll. KETIDAKADILAN & KETIDAKSETARAAN GENDER Pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan, siapa yang mengerjakan apa dalam rumah tangga dan di masyarakat. Kita akan menemukan perempuan selalu kebagian lebih banyak tugas dari pada laki-laki. Hal ini menunjukkan ketidak adilan gender. Pembagian peran dan tanggungawab bukanlah suatu hal yang buruk, tetapi akan lebih bermanfaat jika peran dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan dibagi secara proporsional. Inilah yang disebut dengan keadilan gender. KEADILAN & KESETARAAN GENDER Tidak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan dalam mendapatkan kesempatan, maka terjadilah kesetaraan gender Dalam menjalankan peran dan tanggungjawab, dalam mendapatkan kesempatan pendidikan, akses perempuan lebih rendah terutama untuk kesempatan pendidikan yang lebih tinggi. Inilah yang disebut ketidaksetaraan gender. analisa berdasarkan perkuliahan "Perbedaan Gender, Henny Wirawan." Jessica Pricilia / 915070170 Kapita selekta Kelas B

DASAR-DASAR MENJADI SEORANG PR ATAU WARTAWAN YANG BAIK

Tugas Individu..... Pada tugas kapsel ini saya ingin menjelaskan dasar-dasar dalam menjadi seorang PR naupun wartawan. Saya akan menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan hal tersebut. Menurut saya, akhir-akhir ini PR maupun Wartawan sangat berperan penting bagi setiap perusahaan. Hanya perbedaannya adalah seorang PR sangat berperan dalam menjaga nama baik perusahaan. Sedangkan wartawan adalah sekelompok orang yang sangat dibutuhkan media TV dalam meenyampaikan berita yang aktual. Tanpa wartawan maka perusahaan media TV tidak dapat menjadi perusahaan media yang dibutuhkan oleh masyarakat baik dalam maupun luar. Dasar-dasar dari masing-masing PR dan wartawan adalah sebagai berikut. Seorang PR harus bisa memperkenalkan kerberadaan perusahaan, mengkomunikasikan kemajuan perusahaan, menginformasikan mengenai berbagai hal, dan menjelaskan duduk perkara dari persoalan yang muncul dari berbagai kepentingan perusahaan. Selain itu Wartawan harus bisa menyiarkan berita, menjelaskan sebuah perkara persoalan, dapat memberikan pemahaman kepada pembaca agar dapat diambil manfaatnya. Wartawan juga harus mengetahui cara kerja yaitu wartawan harus bekerja secara independen dan nonpartien, wartawan harus memiliki pengertian dasar, wartawan harus bekerja atas kaidah jurnalistik, wartawan harus bekerja secara berkelompok walaupun ia bekerja sebagi individu karena wartawan bekerja dalam organisasi, wartawan juga harus ada editorial policy. Dengan demikian tugas ini saya buat, semoga tugas yang saya buat ini dapat dimengerti oleh mahasiswa/mahasiswi Fikom. Saya juga ingin menjelaskan kepada mahasiswa/mahasiswi Fikom bahwa menjadi seorang PR ataupun wartawan tidaklah mudah karena manjadi seorang PR ataupun wartawan harus mengetahui tugasnya masing-masing. Saya harap para mahasiswa/mahasiswi Fikom setelah membaca tugas ini dapat mengerti apa saja tugas-tugas yang harus mereka jalankan

KOMUNIKASI POLITIK dan PEMBANGUNAN

Pertemuan 1. KOMUNIKASI POLITIK dan PEMBANGUNAN Nimmo, (1993:8) komunikasi politik adalah komunikasi yang mengacu pada kegiatan politik • Pembicaraan politik ialah pembicaraan yang mengandung bobot politik termasuk dalam komunikasi politik. Ketika komunikasi berada dalam masyarakat, biasanya selalu berkait dalam komunikasi politik Krans & Davis (1976:7) komunikasi politik merupakan poses komunikasi massa . termasuk KAP dan elemen-elemen di dalamnya yang mempunyai dampak terhadap prilaku politik. • Dengan pandangan oleh pengusaha, dapat juga berhubungan dengan hal-hal politik, walaupun pengusaha tersebut tidak langsung berhubungan dengan hal-hal politik tersebut (hanya berupa pandangan) • Di Negara berkembang, bisnis dan politik tidaklah terlepas • Kapitalisme semu adalah ingin mendapatkan keuntungan dengan cara-cara berhubungan dengan pilar-pilar Negara. Rush & Althoff (1997:225)komunikas politik merupakan transmisi informasi yang secara politis dari 1 bagian system politik kepada sistem politik yang lain, dan antara sosial dan sistem politik merupakan unsur dinamis dari suatu sistem politik.  Contoh: pada saat partai republika menang, sanag ke kanan (kapitalisme individu) dan lebih memihak banking (orang-orang kaya), sedangkan partai demokrat tidak begitu, lebih kea rah WASP (konteks yang lebih kea rah kiri, democrat =>lebih memihak kepada pekerja (keanekaragaman))  Contoh 2: Indonesia, pada saat pemimpinnya berganti=ganti setiap termiologitersebut berbeda-beda dan membentuk suetu kelompok yang kuat ( Habibie, Soeharto, Megawati, dll) 5 komponen komunikasi politik:  Komunikator politik  Pesan politik  Media komunikasi politik (industry TV, radio, poster, dll)  Khalayak komunikasi politik  Dampak komunikasi dalam politik, yatu konskuensi dari sosial politik Dari ke lima komponen tersebut yang paling berperan di era maju seperti ini adalah media pembangunan/ media komunikasi politik karena meskipun memiliki substansi yang lebih politis, tetapi biasanya tidak bisa dilepaskan dari unsur modernisasi. Rustow (1960:7) menyatakan bahwa pembangunan adalah sesuatu yang terus maju dari suatu tahap yang primitive ke tahap yang lebih maju. Dalam upaya pembaharuan, McQuail (1987:97) prinsipnya menyatakan media paling baik digunakan secara terencana untuk menimbulkan perubahan dengan menerapkan dalam program pembangunan berskala besar. Posting by: Jessica Pricilia Dosen: Eko Harry Susanto

PSIKOLOGI MASSA

Pertemuan 2. PSIKOLOGI MASSA kita cenderung merasa nyaman melakukan segala sesuatu bersama-sama. kawanan burung kawanan binatang, sebuah kawanan ikan etc mereka semua tampaknya mengikuti seorang pemimpin. psikologi massa tidak lain hanyalah perilaku kelompok, di mana oleh massa merasa nyaman melakukan sesuatu hanya karena mereka mampu mengambil kenyamanan dari kenyataan bahwa ada banyak orang lain seperti diri mereka melakukan hal yang sama. Cara untuk keuntungan dari fenomena ini adalah untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan pendidikan kita dan sebagian besar budaya kita dan itu adalah untuk melawan kawanan mentalitas dan mencoba untuk menjadi pemimpin. Dalam setiap keramaian, atau perilaku kelompok situasi, orang-orang yang memimpin adalah orang-orang yang menarik semua manfaat, sementara orang-orang yang mengikuti secara membuta adalah orang-orang yang mengambil semua risiko. Crowd psikologi adalah cabang dari psikologi sosial. Orang biasa biasanya dapat langsung memperoleh kekuasaan dengan bertindak secara kolektif. Secara historis, karena kelompok-kelompok besar orang telah mampu membawa dramatis dan tiba-tiba perubahan sosial dengan cara yang didirikan bypasses proses, mereka juga menimbulkan kontroversi. Ilmuwan sosial telah mengembangkan beberapa teori yang berbeda untuk menjelaskan psikologi kerumunan, dan cara-cara di mana psikologi kerumunan berbeda jauh dari psikologi individu-individu di dalamnya. Carl Jung, Gustave Le Bon, Wilfred Trotter, Gabriel Tarde, Sigmund Freud dan Elias Canetti. Teori Klasik Sigmund Freud: orang-orang yang berada dalam kerumunan orang bertindak berbeda terhadap orang-orang dari orang-orang yang berpikir secara individual. Pikiran kelompok akan bergabung untuk membentuk sebuah cara berpikir. Setiap anggota antusiasme akan meningkat sebagai hasilnya, dan satu menjadi kurang menyadari hakikat tindakan seseorang. Le Bon: keramaian asuh anonimitas dan kadang-kadang menimbulkan emosi telah menjadi sesuatu yang klise. Clark McPhail: "the madding kerumunan" tidak mengambil hidup sendiri, terlepas dari pikiran dan niat anggota. Norris Johnson: (setelah menyelidiki panik di sebuah konser Siapa 1979) kerumunan itu terdiri dari banyak kelompok-kelompok kecil orang kebanyakan berusaha membantu satu sama lain. Pada akhirnya, para pemimpin itu sendiri mengidentifikasi diri pada ide. Theodor Adorno: mengkritik kepercayaan dalam sebuah spontanitas massa, massa adalah produk buatan "administrated" kehidupan modern. "Ketika pemimpin menjadi sadar psikologi massa dan membawanya ke dalam tangan mereka sendiri, ia tidak lagi ada dalam arti tertentu ... Sama seperti sedikit sebagai orang percaya di kedalaman hati mereka bahwa orang-orang Yahudi adalah iblis, apakah mereka benar-benar percaya pada pemimpin mereka. Mereka tidak benar-benar mengidentifikasi diri dengan dia namun bertindak identifikasi ini, melakukan antusiasme mereka sendiri, dan dengan demikian berpartisipasi dalam kinerja pemimpin mereka ... Ini mungkin adalah fictitiousness ini kecurigaan mereka sendiri "psikologi kelompok" yang membuat fasis orang banyak begitu kejam dan tak bisa didekati. Jika mereka akan berhenti untuk alasan untuk kedua, seluruh kinerja akan pergi ke keping, dan mereka akan pergi untuk panik. "[2] Edward Bernays (1891 - 1995), keponakan dari psikoanalis Sigmund Freud, dianggap sebagai ayah dari bidang PR. adalah salah satu pertama yang mencoba memanipulasi opini publik dengan menggunakan psikologi bawah sadar. manipulasi itu diperlukan dalam masyarakat, yang menurutnya tidak rasional dan berbahaya. Teori Penularan Dilindungi oleh kerahasiaan orang banyak, orang-orang meninggalkan tanggung jawab pribadi dan menyerah kepada emosi menular dari kerumunan. Sebuah kerumunan dengan demikian mengandaikan kehidupan sendiri, mengaduk-aduk emosi dan membuat orang-orang ke irasional, mungkin kekerasan, tindakan. mengerahkan massa pengaruh hipnosis anggota mereka banyak menyebabkan orang untuk bertindak dengan cara tertentu Teori Konvergensi Teori konvergensi menyatakan bahwa perilaku kerumunan bukan merupakan produk dari orang itu sendiri, tetapi dibawa ke kerumunan oleh individu-individu tertentu. Misalnya, populasi imigran menjadi umum di wilayah homogen sebelumnya, dan anggota masyarakat yang ada (rupanya secara spontan) bersatu untuk mengancam mereka yang berusaha untuk pindah ke lingkungan mereka orang yang ingin bertindak dalam cara tertentu datang bersama untuk membentuk massa. orang-orang dengan atribut serupa menemukan lainnya seperti hati orang dengan siapa mereka dapat melepaskan kecenderungan yang mendasari. Orang-orang kadang-kadang melakukan hal-hal di tengah orang banyak bahwa mereka tidak akan memiliki keberanian untuk melakukan sendiri karena orang banyak dapat menyebar tanggung jawab. Massa, di samping itu, dapat meningkatkan sentimen hanya dengan menciptakan massa kritis orang yang berpikiran sama. Emergent Norm Theory Ralph Turner dan Lewis Killian: banyak mulai sebagai jajahan terdiri dari orang-orang dengan kepentingan dan motif campuran. Terutama dalam kasus orang banyak kurang stabil-ekspresif, bertindak dan protes massa-norma kabur dan mungkin berubah, seperti ketika seseorang memutuskan untuk memecahkan kaca jendela toko dan lain-lain bergabung dan mulai menjarah barang dagangan. orang di keramaian membuat peraturan mereka sendiri ketika mereka pergi bersama. orang dalam kerumunan mengambil peran yang berbeda: beberapa langkah maju sebagai pemimpin, orang lain menjadi pengikut, para pengamat tidak aktif, atau bahkan lawan. Perilaku kolektif mungkin juga dapat didefinisikan sebagai tindakan yang tidak sesuai (di mana para aktor mengikuti norma-norma yang berlaku) atau menyimpang (di mana orang-orang pelaku melanggar norma-norma). terjadi ketika norma-norma yang absen atau tidak jelas, atau ketika mereka bertentangan satu sama lain. Empat bentuk perilaku kolektif Kerumunan Gustave Lebon: The Crowd: A Study Populer Mind (1896), irasional reversi hewan emosi. Robert Park dan Herbert Blumer setuju dengan spekulasi dan lain Lebon: orang banyak memang emosional. kerumunan mampu emosi, tidak hanya yang negatif kemarahan dan ketakutan. Neil Smelser, John Lofland, dan lain-lain telah mengusulkan tiga sesuai bentuk kerumunan: - kepanikan (sebuah ekspresi ketakutan), - kegemaran (ekspresi kegembiraan), dan - bermusuhan ledakan (ekspresi kemarahan). Publik Taman membedakan orang-orang, yang mengekspresikan emosi yang umum, dari publik, yang membahas satu masalah. Sebuah masyarakat tidak sama dengan semua anggota masyarakat. Publik terwujud ketika diskusi masalah dimulai, dan berhenti menjadi saat mencapai keputusan di atasnya. Penggunaan sampel survei, yang konon mengukur opini publik, sekarang hampir merupakan disiplin akademik dalam dirinya sendiri. Massa tidak didefinisikan oleh suatu bentuk interaksi melainkan oleh usaha orang-orang yang menggunakan media massa untuk mengatasi penonton. Yang pertama adalah media massa cetak. Setelah bertahun-tahun, media massa lainnya diciptakan, dan tingkat penemuan telah dipercepat selama bertahun-tahun. Dampak pada masyarakat massa telah menjadi lebih besar dan lebih besar, sehingga dalam waktu kita massa memiliki dampak sosial yang luar biasa. Studi komunikasi massa, seperti polling opini publik, telah hampir menjadi bidang akademis. Media massa berusaha untuk membujuk pelaku untuk memilih di antara serangkaian pilihan yang ditawarkan - merek kulkas, komputer, dan deodoran, misalnya. Sama seperti tindakan publik dengan memecahkan suatu masalah, tindakan massa ketika para anggotanya memilih di antara pilihan yang ditawarkan. Gerakan Sosial Blumer gerakan sosial yang aktif seperti Revolusi Perancis mencoba untuk mengubah masyarakat ekspresif gerakan sosial seperti Alcoholics Anonymous mencoba mengubah anggotanya sendiri. kurang cairan daripada bentuk-bentuk lain, dan tidak berubah sesering bentuk lain lakukan. mungkin mulai sebagai perilaku kolektif tapi seiring waktu menjadi mapan sebagai lembaga sosial. Posting by: Jessica Pricilia Dosen: Henny Wirawan

Perbedaan Gender

Pertemuan 3 Perbedaan Gender Gender tidak hanya bicara mengenai aspek biologis saja, tetapi juga dari konsekuensi aspek seseorang. Gender dengan seks tidaklah sama. Seks labih mengarah kepada laki-laki dan Perempuan, sedangkan gender adalah apakah seseorang termasuk feminim atau maskulin. Dia adalah perempuan jika dia memiliki payudara, jika dia mngalami menstruasi, jika dia bisa melahirkan, memiliki vagina,dsb. Sedangkan dia adalah perempuan jika mempunyai janggut, kumis, jakun, dsb. Contoh tersebut adalah contoh yang menyebutkan bagaimana seseorang ditempatkan dalam masyarakat berdasarkan seks. Tetapi untuk gender, seseorang dinilai feminim atau maskulin dalam masyarakat bukan karena jenis kelaminnya, melainkan karena caranya bersikap dalam bersosialisasi. Bisa saja seorang wanita yang hakikatnya bersikap feminim tetapi malah bersikap sangat maskulin. Dan begitu juga sebaliknya, seorang pria yang hakikatnya bersikap sangat maskulin tetepi malah bersikap sangat feminim. Perbedaan yang paling mendasar antara feminim dengan maskulin adalah, seorang feminim meskipun dia adalah pria, ketika menghadapi masalah dia akan merasa panik, takut, cemas, dll dan tidak menutup kemungkinan untuk melampiaskannya dengan cara menangis. Sedangkan seorang maskulin ketika menghadapi masalah cenderung memilih untuk menenangkan diri dan berpikir bagaimana baiknya menghadapi masalah ini. Oleh karena terdapat perbedaan yang mencolok antara feminim dan maskulin, maka ketika melakukan komunikasi kita harus berhati-hati. Misalnya, sepasang kekasih yang masing-masing mewakili gender feminim dan maskulin. Ketika si wanita (feminim) sedang curhat kepada si pria (maskulin), si maskulin sebenarnya mendengarkan curahat hati si feminim, namun karena dia adalah seorang maskulin maka ketika mendengarkan curahan hati si feminim, dia akan mendengarkan tanpa berkomentar satu kata pun. Jika kita tidak bisa mengatasi masalah perbedaan gender ini, pasti si feminim akan marah, krena merasa tersinggung curahan hatinya tidak mendapat tanggapan sama sekali. Tetapi jika kita curhat dengan orang feminim juga (bisa wanita atau pria) curhat tersebut akan terasa lebih hidup, karena terjadi timbal balik seperti yang diharapkan si feminim. Bahkan percakapan mereka bisa berkembang ke bahan pembicaraan yang lainnya lagi. Selain itu kita juga mengenal istilah GID yaitu Gender Identity Disorder. Yaitu suatu keadaan dimana seseorang merasa sangat bingung untuk menempatkan dirinya dalam masyarakat. Yang wanita merasa dirinya adalah pria, dan yang pria merasa bahwa dirinya adalah wanita. Sehingga berubahlah mereka menjadi yang mereka inginkan, meskipun sebenarnya mereka bingung menempatkan posisi mereka sebagaimana seharusnya. Posting by: Jessica Pricilia Dosen: Henny Wirawan

Leadership dan Komunikasi

Pertemuan 4 Leadership dan Komunikasi 4 dasar kecerdasan emosi dan kompetensi diri yang baik: Kompetensi diri adalah kemampuan-kemampuan ini menentukan bagaimana kita mengelola diri kita sendiri.  Kesadaran diri o Kesadaran diri emosi yaitu membaca emosi diri sendiri dan mengenali dampaknya. Menggunakan instink untuk menuntun keputusan. o Penilaian diri yang akurat yaitu mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri. o Kepercayaan diri yaitu kepekaan yang sehat mengenai harga diri dan keterbatasan diri.  Pengelolan diri o Kendali diri emosi yaitu mengendaliakn emosi dan dorongan yang meledak-ledak. o Transparansi yaitu menunjukan kejujuran dan integritas , kelayakan untuk dipercya. o Kemampuan menyesuaikan diri yaitu kelenturan dalam beradaptasi dengan perubahan situasi atau dalam mengatasi perubahan. o Pencapaian yaitu dorongan untuk memperbaiki kinerja untuk memenuhi standar prestasi yang ditentukan oleh diri kita sendiri. o Inisiatf yaitu kesiapan untuk bertindak dan menggunakan kesempatan. o Optimism yaitu melihat sisi positif suatu permasalahan. Kompetensi sosial adalah kemampuan ini menetukan bagaimana kita mengelola hubungan.  Kesadaran sosial o Empati yaitu merasakan emosi orang lain o Kesadaran organisasional yaitu mambaca apa yang terjadi (keputusan jaringan kerja dan polotik di bidang organisasi) o Pelayanan yaitu mengenali dan memnuhi kebutuhan klient, pengikut, atau pelanggan.  Pengelolaan relasi o Kepemimpinan yang menginspirasi yaitu membimbing dan memotivasi dengan semangat. o Pengaruh yaitu menguasai berbagai taktik membujuk o Mengembangkan orang lain yaitu menunjamg kemampuan orang lain dengan umpan balik dan bimbingan. o Katalis perubahan yaitu memprakasai, mengelola, dan memimpin di arah yang baru. o Pengelolaan konflik yaitu menyelesaikan pertengkaran. o Membangun ikatan yaitu menumbuhkan dan memelihara jaringan relasi. o Kerja kelompok dan kolaborasi yaitu kerjasama dan pembangunan kelompok. Gaya kepemimpinan (membangun resonansi) • Visioner yaitu o Bagaimana gaya ini membangun resonansi (menggerakan orang-orang ke arah impian bersama). o Dampak terhadap iklim emosi yang positif o Kapan penggunaan yang tepat yaitu ketika perubahan membutuhkan visi baru atau ketika dibutuhkan dengan jelas. • Pembimbing o Bagaimana gaya ini membangun resonansi (menghubungkan apa yang diinginkan seseorang dengan organisasinya) o Dampak terhadap iklim emosi yang positif o Kapan penggunaan yang tepat yaitu ketika membantu karyawan memperbaiki kinerja dengan membangun kemampuan jangka panjang. Neurologi otak • Fungsi otak o Otak kanan (emosi)  Pemikiran holistik  Intuisi  Kreatifitas  Seni dan music o Otak kiri ( Intelligent)  Pemikiran analistik  Logika  Bahasa  Sains dan matematika. posting by: Jessica Pricilia dosen: Parino
 

kapita selekta_fikom untar Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez